Tuesday, 28 October 2014

TATA CARA PERWAKAFAN



TATA CARA PERWAKAFAN
 Proses pelaksanaan perwakafan di Indonesia pada umumnya terjadi dalam dua bentuk :
Pertama, prosedur perwakafan sebelum berlakunya PP No. 28 tahun 1977 dan 
kedua,     prosedur perwakafan setelah berlakunya PP No. 28 tahun 1977.
 
BAHAN-BAHAN YANG PERLU DIPERSIAPKAN DALAM PENGURUSAN WAKAF

A. WAKAF YANG TERJADI SEBELUM BERLAKUNYA PP NO. 28 TAHUN 1977 :
  1. Formulir W.3 (Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf) oleh wakif kepada nazir dimuka PPAIW;
  2. Formulir W.3a (Salinan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf) oleh Ka.KUA Kecamatan setempat;
  3. Formulir W.5 (Surat pengesahan nazir) pengesahan nazir oleh PPAIW;
  4. Formulir W.K (Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari setempat)
  5. Formulir W.7 (Permohonan Pendaftaran Tanah Wakaf) dari PPAIW.

PROSEDUR PERWAKAFAN SEBELUM BERLAKUNYA  PP NO. 28 TAHUN 1977 ;

  1. Calon wakif datang ke KUA Kecamatan/PPAIW  dengan membawa persyaratan :                       1.   Bukti kepemilikan lainnya seperti girik, kekitir dsb;  
    2.   Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari yang diketahui oleh Camat setempat
         mengenai kebenaran kepemilikan tanah dan tidak ada sengketa (formulir WK);      
    3.   Izin prinsip dari Tata Kota/Kab; 
    4.   Calon Nazir; 
    5.   Dua orang saksi.
  1. PPAIW meneliti surat-surat nazir dan saksi serta mengesahkan susunan nazir (formulir W.5);
  2. Calon wakif/ahli waris mengikrarkan/mengucapkan kehendak mewakafkan tanahnya untuk tujuan tertentu kepada nazir dan disaksikan oleh dua orang saksi;
  3. PPAIW menuangkan ikrar tersebut ke dalam suatu akta dan diberi materai secukupnya (formulir W.1);
  4. PPAIW membuat Akta Pengganti Ikrar Wakaf (formulir W.3) rangkap tiga dan diberi materai secukupnya untuk :                                                                                                                         1.      Disimpan oleh PPAIW (lembar 1);          
    2.      Sebagai lampiran pendaftaran ke Kantor Badan Pertanahan (lembar 2)         
    3.      Dikirim ke Pengadilan Agama (lembar 3).
  1. PPAIW membuat salinan Akta Pengganti Ikrar Wakaf (formulir W.3a) rangkap empat dan masing-masing dikirim/diberikan kepada :                                                                                1.      Salinan Akta lembar 1 untuk wakif; 
    2.      Salinan Akta lembar 2 untuk nazir; 
    3.      Salinan Akta lembar 3 untuk Kantor Kementerian Agama Kab/Kota; 
    4.      Salinan Akta lembar 4 untuk Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari.
  1. PPAIW menyiapkan permohonan pendaftaran tanah wakaf untuk diproses di Badan Pertanahan (formulir W.7).

B.   WAKAF YANG TERJADI SETELAH BERLAKUNYA PP NO. 28 TAHUN 1977 :
  1. Formulir W.1 (Ikrar Wakaf) oleh wakif kepada nazir di muka PPAIW;
  2. Formulir W.2 (Akta Ikrar Wakaf) oleh Ka.KUA Kecamatan setempat;
  3. Formulir W.2a (Salinan Akta Ikrar Wakaf) oleh Ka.KUA Kecamatan setempat;
  4. Formulir W.5 (Surat Pengesahan Nazir) oleh PPAIW;
  5. Formulir W.K (Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari setempat);
  6. Formulir W.7 (Permohonan Pendaftaran Tanah Wakaf) dari PPAIW.

PROSEDUR PERWAKAFAN SETELAH BERLAKUNYA  PP NO. 28 TAHUN 1977 ;

  1. Calon wakif datang ke KUA Kecamatan/PPAIW  dengan membawa persyaratan :
1.      Sertifikat tanah milik atau bukti kepemilikan lainnya seperti girik, kekitir dsb;
2.      Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari yang diketahui oleh Camat
       setempat mengenai kebenaran kepemilikan tanah dan tidak ada sengketa (formulir WK); 
3.      Izin prinsip dari Tata Kota/Kab;
4.      Calon Nazir;
5.      Dua orang saksi.
  1. PPAIW meneliti surat-surat nazir dan saksi serta mengesahkan susunan nazir (formulir W.5);               
  2. Calon wakif mengikrarkan/mengucapkan kehendak mewakafkan tanahnya untuk tujuan tertentu kepada nazir dan disaksikan oleh dua orang saksi;                                                                              
  3. PPAIW menuangkan ikrar tersebut ke dalam suatu akta dan diberi materai secukupnya (formulir W.1);
  4. PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf (formulir W.2) rangkap tiga dan diberi materai secukupnya  untuk :                                                                                                                                          1.      Disimpan oleh PPAIW (lembar 1); 
    2.      Sebagai lampiran pendaftaran ke Kantor Badan Pertanahan (lembar 2); 
    3.      Dikirim ke Pengadilan Agama (lembar 3).
  1. PPAIW membuat salinan Akta Ikrar Wakaf (formulir W.2a) rangkap empat dan masing-masing dikirim/diberikan kepada :                                                                                                              1.      Salinan Akta lembar 1 untuk wakif; 
    2.      Salinan Akta lembar 2 untuk nazir 
    3.      Salinan Akta lembar 3 untuk Kantor Kementerian Agama Kab/Kota; 
    4.      Salinan Akta lembar 4 untuk Kepala Desa/Lurah/Wali Nagari.
  1. PPAIW menyiapkan permohonan pendaftaran tanah wakaf untuk diproses di Badan Pertanahan (formulir W.7).
Demikianlah beberapa hal yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan Mekanisme Perwakafan, semoga bermanfaat dan terima kasih.